DUA BICARA
bicara hati
>besar benarkah salahnya
>bila sesekali di hujung lelah
>begitu kepingin menyapa suara
>buat melabuhkan resah
>dan melemparkan gelisah

bicara sepi
sepanjang ingatan
hanya abg nan pernah melempar suara
itupun terkadang terkias rasa serba salah
kerana keadaan nyata terkadang membuat
diri rasa bukan izinnya suasana nyata
siapalah kita ini sering jauh
dari ingatan nan tentu lekat
ke lain insan
lalu lemparan resah itu
selalunya menyambar di hati ini
kepingin itu selalunya berlabuh di hati
kehadiran itu bagaikan mengimpi diri.

bicara hati
> biar buat seketika
> sekadar menyapa
> tidakpun untuk dipunya

bicara sepi
nan nyata punya diri
terkadang adalah isian sepi
bisu dan kelu hati
memang antara kita jauh sekali
untuk dimiliki lantaran
suasana memang telah memisah rasa
dan memantangkan semua nan ada

bicara hati
>aib benarkah diri
>bila sesekali di hujung waktu
>begitu kepingin meminjam hadir
>buat menyangkut harapan
>dan sesekali menyeka titisan yang tumpah

bicara sepi
aib itu sesungguhnya ujud di diri abg sendiri
apatah lagi bilamana mengharapkan kehadiran
tapi bagaikan sapaan di jalanan nan tidak
pernah ujud berterusan
sedangkan hadirnya diri
berterusan bertebaran di ingatan
antara kita nan tiadanya nyata
sesungguhnya abg terusan mengisikan
kesepian ini di ruang duniawi.

bicara hati
> biar buat sekelumit waktu
> sekadar meminjam
> tidakpun memiliki

>bertempiarankah susila
>bila sesekali menjenguk
>melontar salam tanpa permisi
>ke ruang yang penuh berpenghuni

bicara sepi
corak murninya tata susila
sebenarnya kita sendiri nan mengadunnya
sedangkan salam nan memang abg nanti
terkadang bagaikan penjara sepi
nan merantai kerinduan ni..

bicara hati
>abang idan…
>sejauh manapun saya melontarkan kata dan mesra, saya masih mafhum di
>hujung mana letaknya batasan susila… seperti abang, ada waktu saya
>begitu kepingin menggapai hadirnya seorang teman.. untuk sesekali
>saya kalungkan ke lehernya, lelah yang terhenyak dalam menjalani
>hidup di sudut kerdil ini…

bicara sepi
memang payah bersahabat dengan batas nan terhad
dan memang itu nan nyata; hinggakan kita sendiri
bagaikan keliru antara perlunya hadir seorang teman
dalam diri nan menanti erti dorongan untuk meniti ketabahan,
abg memang terusan mencari
tapi pencarian itu bagaikan tidak ditemui
kalaupun ada dalam lingkungan diri
segalanya memang terkadang tidak dapat memenuhi
tuntutan hati dalam mencari erti hidupnya kehidupan ini
atau memang kita dilahirkan begini
tidak pernah puas segala apa nan kita miliki.

bicara hati
>sejauh manapun saya mencanai rindu… saya masih tahu di mana batasan cumbu…

bicara sepi
memang payah untuk abg
menamakan hubungan ini
memang payah jugak
bilamana abg kehilangan jalinan ini

apatah lagi
memang sakit hati ini terhimpit
bilamana kudrat itu tidak dapat menolong
hingga ke ujung hakikat dan ertinya perjalanan hidup ini.

tabahkanlah hati!!

abg iDAN
\\
disiarkan di ruangan Nostalgia www.melayu.com



kembali ke Laman puisi i iDAN