RENCONG

Kenapa kau rebut; kau ragut
kemudian kau lulut segalanya dgn kemelut
kau pindahkan segala semaian kasih
kau cabut segala tangkai bahagia
kau lurut segala janji melata
lalu kau makin sadin
terpinggir & terasing

kenapa mesti kau ramas
daun-daun rindu nan semakin kering
kenapa tiada pun setitis simpati
untuk kau menyantumkan kembali
belahan resah nan retak & parah

tanpa kenal kusutnya ikatan semalam
tanpa ingat lugunya penantian dahulu
tanpa akur sepinya kejauhan tersungkur

kenapa kau campak kuntuman cinta ini
ke belukar penuh deduri terbakar
kau tuduh aku mendorongmu
menghanyutkan jiwa rencongmu
memasungkan kongkongan keakuanku
biarpun bukan itu maksudku

sesungguhannya kekasihku
aku kian memagar mahligai impian abadi
aku kian mencari menara setia sendiri
aku kian memamah sembilu kelu batini
dalam kosong jiwamu
dalam kosong cintamu.

Jenaris
7.2.06  

sejak kebelakangan ini saya banyak menumpukan perhatian menulis pengalaman hidup di dalam  journal@blog
saya tidak mengetepikan genre puisi cuma tatkala ini agak terbatas ilham saya ke dunia puisi

sila klik ke...
 

http://idanradzi.easyjournal.com
 
 
 
 

kembali ke situs iDAN